Beberapa
hari yang lalu, gue dan teman-teman berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah,
tepatnya ke museum Ipteknya. Awalnya kita janjian di deket kampus gundar jam 9
pagi, tapi baru jalan jam setengah 11 hahaha ngaretnya kebangetan. Kita kesana
naik motor, dan baru sampai TMII jam 1 siang.
Sebelumnya
gue dan teman-teman mampir makan siang dulu di warung pinggir jalan sekalian
solat zuhur, baru deh lanjut ke TMII nya. Sampai disana, HTM untuk satu orang
Rp 10.000 dan untuk satu motor Rp 6.000 jadi kalau kesana boncengan jadi lebih
hemat bisa patungan hehehe.
Setelah
muter-muter dan nanya satpam dimana tepatnya PP Iptek, kita berhasil
menemukannya.
PP
IPTEK buka setiap hari, Senin-Sabtu (08.30-16.00 WIB) dan Minggu (09.00-16.00
WIB dengan HTM Rp. 16.500
denah PP IPTEK |
Pertama
kali masuk, gedungnya cukup besar, desain interiornya juga keren.. Hal pertama yang buat gue bingung sekaligus
ngilu liatnya adalah ada sepeda di atas tali tegang. Orang yang naik sepeda
itu, gak akan jatuh. Karena tali itu datar, trus ada besi yang bikin seimbang
antara sepeda dan pengendaranya jadi ga akan jatuh. Okeeyyy tapi tetep aja
ngilu hahahaha
cr: to owner |
Setelah
itu gue menemukan bohlam ajaib yang biasa dipake peramal di film-film. Namanya bola
listrik. Arus listrik dihasilkan dalam benda penghantar apapun dekat bola lampu
karena gelas tidak menahan medan elektromagnetik yang disebabkan plasma
(walaupun gelasnya menahan arus). Gelas berperan sebagai dieletrik dari
konsedator yang terbentuk antara gas terionisasi dan tangan. Jadi saat kita
pegang bla listrik itu, akan berasa kesetrum dikit.
Di
Pusat Peraga IPTEK ini ada 16 wahana yang disediakan. Setiap wahana terdiri
dari beberapa alat peraga pendukung. Semua alat peraga yang ada bisa kita
cobain loooh. Gausah takut gatau cara mengoperasikannya. Di setiap alat peraga
juga ada petunjuk, jadi bisa memudahkan pengunjung mengatasi rasa
keingintahuannya tentang alat-alat IPTEK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar