Jumat, 30 Desember 2016

Perbandingan Tes Psikologi Online dengan Konvensional

MBTI (Myers-Birggs Type Indicator)  adalah suatu tes yang dirancang untuk mengukur preferensi psikologis seseorang dalam melihat dunia dan membuat keputusan.
Dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya Isabel Briggs Myers berdasarkan teori kepribadian yang dikemukakan oleh Carl Gustav Jung dalam bukunya Psychological Types (1921).

A.    Fungsi Tes MBTI
·         Bimbingan Konseling
Pengembangan karir, dan dapat juga digunakan untuk panduan untuk memilih jurusan di perguruan tinggi atau bahkan profesi yang sesuai dengan kepribadian.
·         Pengembangan Diri
Individu dapat melihat kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam diri sendiri. Individu dapat lebih fokus untuk mengembangkan kelebihan dan memperbaiki sisi negatif dalam diri.
·         Memahami orang lain dengan cara yang lebih baik

Tes MBTI juga dapat memperbaiki hubungan dan cara pandang individu terhadap orang disekitarnya. Individu akan dapat memahami dan menerima perbedaan yang dimiliki oleh orang lain.


B.     Empat Dimensi Kecenderungan Sifat Manusia menurut Tes MBTI
1.      Dimensi pemusatan perhatian:
            Introvert (I) vs. Ekstrovert (E)
2.      Dimensi memahami informasi dari luar :
            Sensing (S) vs. Intuition (N)
3.      Dimensi menarik kesimpulan & keputusan :
            Thinking (T) vs. Feeling (F)
4.      Dimensi pola hidup :
            Judging (J) vs. Perceiving (P)



1.      Extrovert (E) vs. Introvert (I)
         Extrovert berorientasi pada tindakan, sementara Introvert Berorientasi pada ide.
         Ekstrovert mencari “luasnya” pengetahuan dan pengaruh, sementara introvert mencari “kedalaman” pengetahuan dan pengaruh.
         Extrovert lebih mementingkan seringnya interaksi, sementara introvert lebih mencari “kedalaman” dalam interaksi.
         Extrovert mengisi kembali, dan mendapatan energi mereka dengan menghabiskan waktu bersana orang lain. Sedangkan introvert mengisi dan mendapatkan energi mereka dengan menyendiri. Dan mereka menggunakan energi mereka dengan cara sebaliknya
2.      Sensing (S) vs. Intuition (N)
-          Sensing
         umumnya sangat realistis
         memandang imajinasi sebagai hal yang dramatis. Mereka menilai sesuatu berdasarkan fakta yang jelas.
         melihat informasi dengan apa adanya. Mereka berpedoman pada pengalaman, dan biasanya hanya menggunakan metode-metode yang telah terbukti.
         Fokus pada masa kini, sehingga baik dalam perencanaan teknis dan detail yang bersifat aplikatif. 
-          Intuition
         memproses data dengan melihat pola, dan hubungan
         biasanya memiliki pemikiran yang abstrak, konseptual, serta melihat berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi.
         imajinatif, dan memilih cara untuk dan berfokus pada masa depan
         sosok yang inovatif, penuh inspirasi, ide unik.
         baik dalam menyusun konsep, ide, dan visi jangka panjang.

3.      Thinking (T) vs. Feeling (F)
-          Thinking
         selalu menggunakan logika dan kekuatan analisa dalam mengambil keputusan.
         Mengambil keputusan dengan rasional berdasarkan informasi yang diperoleh fungsi penerima informasi (SN) mereka.
         cenderung konsisten, lugas, dan objektif, sehingga terkesan kaku, dan keras kepala.
-          Feeling
         melibatkan perasaan, empati serta nilai-nilai yang mereka yakini.
         berorientasi pada hubungan dan subjektif.
         Mereka akomodatif tapi sering terkesan memihak
         Mereka empatik dan menginginkan harmoni.
         Bagus dalam menjaga keharmonisan dan memelihara hubungan

4.      Judging (J) vs. Perceiving (P)
-          Judging
         memiliki gaya hidup yang terstruktur dan terencana
         dominan lebih memilih memutuskan daripada mengikuti sebuah keputusan
         sosok yang berorientasi pada tugas, sering menyusun daftar tugas yang harus dilakukan,
         lebih memilih untuk menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu daripada bersenang-senang,
         terkadang ia memiliki terlalu banyak fokus tujuan.
-          Perceiving
         spontan  dan fleksibel dalam kehidupan mereka.
         akan lebih suka untuk beradaptasi/menyesuaikan diri dengan dunia luar daripada mengatur/menentukan bagaimana seharusnya ia hidup.
         Perceiving dominan akan lebih memilih untuk menerima informasi.
         deadline yang kian mendekat akan merangsang untuk bekerja lebih giat,
         tidak suka dengan terlalu banyak rencana, dan selalu nampak bebas dan santai, lebih menyukai pekerjaan sambil bersenang-senang.

Pada tes ini, terdapat 16 jenis kepribadian. Berikut merupakan ciri-ciri kepribadiannya:
  1. ENFJ (The Givers and Teacher)
v  Bersifat hangat, berempati, pendengar yang baik, dan bertanggung jawab.
v  Sangat menyesuaikan diri dengan emosi, kebutuhan, dan motivasi dari orang lain.
v  Mereka melihat potensi pada setiap orang, dan ingin membantu mereka untuk mencapai potensi mereka.
v  Dapat bertindak sebagai pendorong untuk pertumbuhan individu dan kelompok.
v  Loyal, mau mendengarkan pujian ataupun kritik.
v  Suka bergaul, memudahkan orang lain dalam kelompok mereka, dan menghadirkan kepemimpinan yang bersemangat.
  1. ENFP (The Inspirers and Champion)
v  Sosok hangat yang memiliki ansuiasme dan imaginatif.
v  Melihat kehidupan sebagai sesuatu yang penuh kemungkinan.
v  Mampu memahami hubungan antara kejadian dan informasi dengan sangat mudah, dan percaya diri melakukan sesuatu berdasarkan pola yang mereka lihat.
v  Menginginkan banyak pengakuan dari orang lain, dan siap memberikan apresiasi dan dukungan.
v  Spontan dan fleksibel, seringkali mengandalkan kemampuan mereka dalam berimprovisasi dan kefasihan lisan mereka.
  1. ENTP (The Visionaries (Visioner) & Inventor (Penemu))
v  Cepat, berbakat, pendorong, siaga, and blak-blakan.
v  Memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah baru dan menantang.
v  Mahir dalam membangun kemungkinan konseptual dan kemudian mampu melakukan analisis strategi terhadap hal tersebut.
v  Pandai membaca orang lain. Mudah bosan dengan rutinitas, jarang akan melakukan hal yang sama dengan cara yang sama, cenderung beralih ke salah satu ketertarikan baru setelah yang lain.
4.      ENTJ (The Executives (Pelaksana) & Fieldmarshal (Panglima))
v  Berterus terang, menentukan, siap memikul kepemimpinan.
v  Dengan mudah melihat prosedur atau kebijakan yang tidak efisien dan tidak logis, mampu mengembangkan dan mengimplementasikan sistem yang luas untuk menyelesaikan masalah-masalah organisasi.
v  Menyukai rencana jangka panjang, dan penetappan tujuan.
v  Biasanya berpengetahuan luas, pembaca yang baik, senang mengembangkan pengetahuan mereka dan menyampaikannya kepada orang lain.
v  Terkadang memaksa dalam menyajikan ide-ide mereka.
5.      ISFJ (The Nurturers (Pengasuh) & Protector (Pelindung))
v  Tenang, ramah, bertanggung jawab, dan teliti.
v  Berkomitmen dan bersungguh-sungguh dalam memenuhi kewajibannya.
v  Cermat, telaten, dan akurat. Loyal, baik hati, perhatian dan selalu mengingat secara spesifik tentang orang-orang yang penting bagi mereka, peduli dengan perasaan orang lain.
v  Berupaya untuk menciptakan lingkungan yang tertib dan harmonis di tempat kerja maupun di rumah.
6.      ISFP (The Artists (Seniman) & Composer (Pengarang))
v  Tenang, ramah, sensitif, dan baik hati.
v  Menikmati apa yang sedang terjadi saat ini, apa yang terjadi di sekitar mereka.
v  Ingin memiliki ruang mereka sendiri dan bekerja dalam rentang waktu mereka sendiri.
v  Loyal dan berkomitmen untuk prinsip yang mereka genggam serta orang-orang yang penting bagi mereka.
v  Tidak menyukai perselisihan dan konflik, tidak memaksakan pendapat atau prinsip mereka pada orang lain.
7.      ISTJ (The Duty Fulfillers (Pekerja Keras) & Inspector (Pengawas))
v  Tenang, serius, meraih kesuksesannya dengan ketelitian dan kehandalannya dalam bekerja.
v  Praktis, orienatsi pada fakta, realistis, dan bertanggung jawab.
v  Memutuskan apa yang harus dilakukan dengan logis, dan bekerja dengan tekun pada satu hal, tanpa mempedulikan gangguan.
v  Mereka merasa senang dengan segala sesuatu yang tertib dan teratur pada pekerjaan mereka, rumah mereka, dan kehidupan mereka.
v  Memegang nilai-nilai tradisi dan loyalitas.
8.      ISTP (The Mechanics (Mekanik) & Crafter (Pengrajin))
v  Bersikap toleran, dan fleksibel
v  Pengamat yang tenang sampai masalah tampak, kemudian bertindak cepat untuk menemukan solusi yang terbaik.
v  Menganalisis apa yang membuat sesuatu bekerja, dan mampu dengan segera menemukan berbagai data untuk mengisolasi inti dari masalah.
v  Tertarik dengan sebab dan akibat, mengolah fakta menggunakan prinsip masuk akal, dan efisien.
9.      ESFJ (The Caregivers (Pengasuh) & Provider (Pemberi))
v  Bersahabat, bersungguh-sungguh, dan dapat bekerja sama.
v  Menginginkan keharmonisan dalam lingkungan mereka, mereka bekerja dengan kebulatan tekad. Senang bekerja dengan orang lain untuk menyelesaikan tugas-tugas dengan teliti, dan tepat waktu.
v  Loyal, melaksanakan tugas hingga hal-hal kecil sekalipun.
v  Memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan orang lain dalam keseharian mereka dan, mencoba untuk memenuhi itu semua. Ingin dihargai untuk siapa diri mereka dan segala kontribusi mereka.
10.   ESFP (The Performers (Pemain) & Performer (Pemain))
v  Ramah, bersahabat, dan menerima.
v  Sosok yang mencintai  kehidupan, orang, dan kenyamanan materi.
v  Senang bekerja dengan orang lain dalam menyelesaikan sesuatu.
v  menggunakan akal sehat dan pendekatan realistis dalam pekerjaan, dan menjadikan pekerjaan sebagai sebuah kesenangan.
v  Fleksibel dan spontan, beradaptasi dengan mudah ke orang-orang dan lingkungan baru.
v  Cara belajar terbaik mereka adalah dengan mencoba keterampilan baru bersama orang lain.
11.  ESTJ (The Guardians (Pelindung) & Supervisor (Pengawas))
v  Praktis, realistis, berpegang pada fakta.
v  Tegas, dengan cepat mengimplementasikan keputusan.
v  Untuk menyelesaikan sesuatu mereka mampu mengatur pekerjaan, dan orang lain, terfokus untuk mendapatkan hasil dengan cara yang memungkinkan dan paling efisien.
v  Selalu menjaga detail rutinitas.
v  Memiliki standart logika yang jelas, yang secara sistematis menuntun mereka, dan mereka ingin orang-oranglain juga menggunakan standart logika itu.
v  Terkadang memaksa agar rencana mereka dapat terimplementasikan.
12.  ESTP (The Dynamo & The Doer)
v  Berorientasi pada tindakan
v  Hidup pada saat ini
v  Tidak menyukai teori abstrak tanpa aplikasi praktis
v  Ingin melihat hasil yang langsung atas tindakan mereka
v  Serba cepat dan energik
v  Fleksibel dan mudah beradaptasi
v  Banyak akal
v  Jarang bekerja dengan perencanaan – melakukan sesuatu sesuai keadaan

13.  INFJ (The Protectors (Pelindung) & Counselor (Penasihat))
v  Pencari makna dan hubungannya dengan ide-ide, hubungan sosial, dan pekerjaan.
v  Selalu ingin memahami tentang pola pikir orang lain, dan belajar tentang apa yang memotivasi seseorang dalam kehidupan.
v  Seorang yang bersungguh-sungguh dan berkomitmen dengan apa yang mereka kerjakan.
v  Memiliki misi yang jelas tentang bagaimana cara terbaik untuk melayani kepentingan umum.
v  Terorganisir dan Tegas dalam melaksanakan visi mereka.
14.  INFP (The Idealists (Idealis) & Healer (Penyembuh))
v  Idealis, setia kepada prinsip yang mereka genggam serta orang-orang yang penting bagi mereka.
v  Ingin kehidupan yang selaras dengan prinsip yang mereka genggam.
v  Ingin tahu, mudah untuk melihat kemungkinan, bisa menjadi pemicu untuk memulai mewujudkan ide-ide.
v  Berusaha untuk memahami orang lain, dan membantu mereka untuk mencapai potensi mereka.
v  Mudah beradaptasi, fleksibel, dan mudah menerima, kecuali jika itu bertentangan dengan prinsip-prinsip mereka.
15.  INTJ (The Scientists (Ahli Keilmuan) & Mastermind (Pengatur))
v  Memiliki pemikiran yang orisinil dan motivasi yang kuat untuk menerapkan ide-ide mereka hingga mencapai tujuan.
v  Cepat melihat pola dalam peristiwa yang terjadi disekitar mereka, dan mampu menyusun perspektif jangka panjang yang jelas.
v  Bila hendak melakukan sesuatu, ia akan mengorganisir lalu segera melaksanakannya.
v  Sering kali bersifat skeptis namun mandiri, memiliki standar kompetensi dan kinerja yang tinggi untuk diri mereka sendiri maupun orang lain.
16.  INTP (The Thinkers (Pemikir) & Architect (Arsitek))
v  Berusaha membangun penjelasan yang masuk akal untuk segala sesuatu yang menarik bagi mereka.
v  Teoritis dan abstrak, lebih tertarik pada ide-ide daripada interaksi sosial.
v  Tenang, cerdas, fleksibel, dan mudah beradaptasi.
v  Memiliki kemampuan yang tidak biasa untuk fokus dan mendalami pemecahan masalah pada bidang yang menjadi minat mereka.
v  Skeptis, terkadang kritis, dan selalu analitis.

C.    Metode atau Cara Pengerjaan
1.      Tampilan Test
Pada tes MBTI, subjek akan diberikan dua pernyataan berbeda dan diminta untuk memilih satu pernyataan yang mendeskripsikan subjek. Tampilan tes MBTI berbasis IT dengan tes MBTI konvensional sebenarnya sama. Tampilan tes MBTI berbasis IT dan konvensional sama-sama berupa pernyataan.
Yang membedakan adalah pada yang berbasis IT, pernyataan sudah disiapkan di komputer. Sementara pada yang konvensional, pernyataan-pernyataan berupa hasil tulis tangan tester atau print out.
2.      Instruksi
-          IT
Biasanya pada yang berbasis IT, instruksi tidak diberikan sama sekali. Hanya terdapat tulisan “mulai test” tanpa penjelasan lebih lanjut mengenai langkah-langkah dalam mengerjakan test.
Namun, ada beberapa website penyelenggara tes ini yang memiliki instruksi yang berisi berapa soal yang harus dijawab dan cara pengerjaannya.
-          Konvensional
intruksi bisa diberikan dalam dua bentuk, yaitu lisan dan tulisan. Instruksi secara lisan berarti instruksi diberikan langsung dari omongan pembicara. Instruksi secara tulisan berarti instruksi ditulis di lembar kerja kita
3.      Cara Pengerjaan
-          IT
Mengisi (mengklik) bulatan yang ada di samping pernyataan yang sesuai dengan diri kita. Jika semua pernyataan sudah diisi, kita hanya tinggal mengklik “cari tahu kepribadian saya”, kemudian hasil tes anda akan muncul.
-          Konvensional
Kita akan diberikan kertas yang berisi 20 pasang atau lebih pernyataan yang terbagi menjadi empat bagian (EI, SN, TF, JP), di mana setiap bagian terdiri dari 5 pasang pertanyaan. Kita diminta untuk mencentang pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi kita.

4.      Hasil
-          IT
Kita hanya perlu mengklik “cari tahu kepribadian saya”, kemudian hasil tes akan langsung muncul.
-          Konvensional
Kita dapat menentukan hasilnya sendiri jika pernyataan-pernyataannya dipisahkan berdasarkan kategorinya (EI, SN, TF, JP) dengan menghitung yang lebih banyak diberi centang pada setiap kategori.

D.    Tingkat Objektivitas

Menurut saya, tes MBTI konvensional memiliki tingkat objektivitas yang lebih tinggi daripada yang berbasis IT, karena pada yang konvensional, kita dapat menghitung sendiri hasil dari tes kita sehingga memperkecil risiko dalam mendapatkan kesalahan interpretasi walaupun memerlukan waktu yang lebih lama daripada yang berbasis IT. Pada tes MBTI berbasis IT, walaupun hasil tes dapat langsung didapatkan dan menghemat waktu, bisa saja terdapat kesalahan interpretasi di program sehingga hasil tes kita pun menjadi salah.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar