Paper
11 : Manusia dan Keadilan
1. Pengertian Keadilan
Istilah keadilan berasal dari kata adil yang
berasal dari bahasa Arab. Kata adil berarti tengah. Adil pada hakikatnya bahwa
kita memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya. Keadilan berarti tidak
berat sebelah, menempatkan sesuatu di tengah-tengah, dan tidak memihak.
Perwujudan keadilan dapat dilaksanakan dalam ruang lingkup keluarga, kehidupan masyarakat, bernegara dan kehidupan
masyarakat intenasional.
Contoh dari keadilan adalah gaji karyawan sesuai
dengan pangkatnya, seorang ayah yang memberikan uang saku lebih besar kepada
anak pertamanya yang duduk di bangku SMA dibanding anaknya keduanya yang duduk
dibangku SD.
2.
Pengertian Keadilan Sosial
Menurut Fera Nadia, Keadilan sosial adalah keadilan
yang merata pada seluruh rakyat. Tidak ada kriteria tertentu untuk mendapatkan
keadilan. Semua orang berhak mendapatkan keadilan kapanpun dan di manapun ia
berada. Keadilan sosial tidak boleh mengandung unsur diskriminasi terhadap
lapisan masyarakat mayoritas dan minoritas.
3.
Macam-macam Keadilan
·
Keadilan komutatif, yaitu perlakuan terhadap seseorang tanpa
melihat jasa-jasanya. Contohnya, seseorang akan menerima sanksi sebagai akibat
dari pelanggaran yang dibuatnya tanpa memandang kedudukan atau jabatannya.
·
Keadilan distributif,
yaitu perlakuan terhadap seseorang sesuai dengan jasa-jasa yang diberikannya.
Contohnya, seorang karyawan akan diberi gaji sesuai dengan masa kerja, jenis
pekerjaan, dan jabatannya.
·
Keadilan kodrat alam,
yaitu perlakuan terhadap seseorang atau lebih sesuai dengan hukum alam.
Contohnya, Ana menemukan sebuah dompet yang hilang dan mengembalikan kepada
pemiliknya, lalu sang pemilik dompett tersebut memberi uang ke Ana sebagai
uacapan terimakasihnya.
·
Keadilan konvensional,
yaitu keadilan yang didekritkan melalui suatu kekuasaan khusus. Contohnya,
setiap warga negara wajib mematuhi peraturan yang telah diberlakukan.
·
Keadilan perbaikan,
yaitu keadilan yang diberlakukan terhadap seseorang yang telah mencemarkan nama
baik orang lain. Contohnya, permintaan maaf melalui media massa karena telah
mencemarkan nama baik seseorang.
4.
Pengertian Kejujuran
Jujur adalah sikap atau
sifat seseorang yang menyatakan sesuatu degan sesungguhnya dan apa adanya, tidak di tambahi ataupun
tidak dikurangi. Sifat jujur ini harus dimiliki oleh setiap manusia, karena
sifat dan sikap ini merupakan prinsip dasar dari cerminan akhlak seseorang.
5.
Hakikat Kejujuran
Secara etimologi, jujur
merupakan lawan kata dusta. Dalam bahasa Arab diungkapkan dengan "Ash-Shidqu"
sedangkan "Ash-Shiddiq" adalah orang yang selalu bersikap jujur baik
dalam perkataan maupun perbuatan. Kejujuran adalah akhlak terpuji. Seseorang
dikatakan jujur apabila dia menyatakan kebenaran sesuai dengan fakta yang ada
tanpa menambah dan menguranginya. Jujur harus menjadi akhlak dalam perkataan
dan tindakan, termasuk isyarat tangan dan menggelengkan kepala. Terkadang diam
pun bisa termasuk bagian dari ungkapan kejujuran.
6.
Pengertian Kecurangan
Curang atau kecurangan
artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya atau, orang itu
memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan
tanpa bertenaga dan berusaha dan merugikan orang lain.
7.
Sebab melakukan kecurangan
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari
hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu aspek ekonomi, aspek
kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik.
a) Faktor Ekonomi
Setiap manusia berhak hidup layak dan
membahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai
mahluk lemah, tempat salah dan dosa, sangat rentan sekali dengan hal-hal pintas
dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan pikirkan. Menghalalkan segala
cara untuk mencapai sebuah tujuan semu tanpa melihat orang lain
disekelilingnya.
b) Faktor Peradaban dan
Kebudayaan
Faktor peradaban dan kebudayaan sangat
mempengaruhi dari sikap dan mentalitas individu yang terdapat didalamnya
“sistem kebudayaan” meski terkadang hal ini tidak selalu mutlak. Keadilan dan
kecurangan merupakan sikap mental yang membutuhkan keberanian dan sportifitas.
Pergeseran moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani hampir pada
setiap individu didalamnya sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan dan
bahkan menegakan keadilan.
c) Teknis
Hal ini juga sangat dapat menentukan arah
kebijakan bahkan keadilan itu sendiri. Terkadang untuk dapat bersikap adil,
kita pun mengedepankan aspek perasaan atau kekeluargaan sehingga sangat sulit
sekali untuk dilakukan. Atau bahkan mempertahankan keadilan kita sendiri harus
bersikap salah dan berkata bohong agar tidak melukai perasaan orang lain.
Dengan kata lain kita sebagai bangsa timur yang sangat sopan dan santun.
8.
Kaitan Manusia dengan keadilan, kejujuran, dan
kecurangan
·
Keadilan sangat erat
dengan manusia karena memng keadilan sudah ada semenjak manusia dilahirkan
contohnya seperti Tuhan yang menghukum setiap umat yang melakukan kesalahan dan
tidak membeda-bedakan baik dia orang kaya maupun miskin sekali bersalah tetap
bersalah,namun Dia tetap adil juga karena tidak membeda-bedakan kasih-Nya pada
semua umatnya.
·
Sifat jujur pada
dasarnya sudah melekat dalam diri manusia. Karena manusia senantiasa berinsting
baik
·
Kecurangan sangat erat
kaitannya dengan manusia. Karena kecurangan merupakan perilaku tidak baik yang
sering dilakukan oleh manusia untuk kepentingannya sendiri dan memperolehnya
dengan cara yang instan
9. Pengertian Pembalasan
Pembalasan
adalah sebuah perilaku yang ditujukan untuk mengembalikan perbuatan sesorang.
Ada pembalasan dalam hal kebaikan dan ada pembalasan yang bersifat buruk. Pembalasan
juga bisa disebut sebagai hukuman ataupun anugrah, pembalasan diartikan sebagai
hukuman ketika seseorang mendapatkan kejadian buruk setelah berbuat kejahatan
kepada orang lain dan sebaliknya, pembalasan diartikan sebagai anugrah ketika
seseorang mendapatkan keuntungan setelah orang tersebut berbuat baik kepada
orang lain.
10. Penyebab Pembalasan
·
Karena melakukan perbuatan yang dilarang
dalam hukum ataupun agama.
·
Karena ada suatu aksi atau perbuatan
yang menyebabkan orang ingin merespon aksi tersebut.
·
Karena sebagai ucapan terimakasih
(pembalasan atas perbuatan positif)
11. Contoh Pembalasan
Ketika
ada seorang anak yang menemukan dompet di pinggir jalan dan mengembalikan
dompet tersebut ke pemiliknya maka akan diberi sedikit uang untuk ucapan
terimakasih pemilik dompet tersebut. Itu adalah pembalasan positif. Tapi
apabila anak tersebut tidak mengembalikan dompetnya dan menghabiskan uang yang
ada didalamnya, maka anak tersebut akan dilaporkan ke polisi atau mendapat
hukuman dari Tuhan karena mengambil apa yang bukan miliknya.
12. Pengertian Nama Baik
Nama
baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak
tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik.
Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah
suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
13. Pengertian Pemulihan Nama Baik
Pada
hakekatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala
kesalahannya; bahwa apa yang telah diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran
moral atau tidak sesuai dengan akhlak. Untuk memulihkan nama baik, manusia
harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir.
Melainkan harus bertingkah laku sopan, ramah, berbuat budi darma dengan
memberikan kebajikan dan pertolongan sesama hidup yang perlu ditolong dengan
penuh rasa kasih sayang, tanpa pamrih, Takwa kepada Tuhan dan mempunyai sikap
rela, tawakal, jujur, adil, dan budi luhur selalu dipupuk.
14. Hakikat Nama Baik
Penjagaan
nama baik erat hubunganya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau bisa
dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya.
Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara
berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang,
perbuatan – perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar