Fenomena Adiksi yang terjadi sebagai dampak Interaksi
Manusia dan Internet atau (Intenet Addiction)
Di
kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dengan yang namanya
"internet". Internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara
internasional dan tersebar di seluruh dunia. Biasanya internet digunakan untuk
mempermudah kita dalam mencari informasi yang kita butuhkan di kehidupan
sehari-hari. Selain itu, kadang internet digunakan sebagai teman kita untuk
melepas kejenuhan yang ditimbulkan oleh padatnya aktifitas yang kita lakukan
setiap harinya. Contohnya kita memanfaatkan internet untuk bermain game baik
online maupun offline dan kadang hal ini kita lakukan tidak hanya sekali saja
tapi berulang kali dan bisa menimbulkan kecanduan.
Definisi Kecanduan
Griffiths
(Essau, 2008) menyatakan bahwa kecanduan merupakan aspek perilaku yang
kompulsif, adanya ketergantungan, dan kurangnya kontrol. Sarafino (2006)
mendefinisikan kecanduan sebagai suatu kondisi yang diakibatkan karena adanya
konsumsi obat-obatan yang berulang-ulang, yang membuat individu tergantung
secara fisik dan psikologis. Ketergantungan fisik terjadi ketika tubuh telah
beradaptasi dengan obat-obatan dan jaringan tubuh tidak lagi berfungsi secara
normal. Sedangkan pada ketergantungan psikologis, individu merasa didorong
menggunakan obat-obatan untuk mendapatkan efeknya.
Kecanduan
merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketergantungan yang
dimiliki individu baik secara fisik dan psikologis dalam sebuah aktivitas,
meminum minuman keras atau obat-obatan yang berada dibawah kontrol kesadaran.
Kecanduan terjadi disebabkan adanya (Mark, Murray, Evans, & Willig, 2004):
- Keinginan
yang kuat untuk selalu terlibat dalam perilaku tertentu (terutama ketika
kesempatan untuk terlibat dalam perilaku tertentu tidak dapat
dilakukan).
- Adanya
kegagalan dalam melakukan kontrol terhadap perilaku, individu merasakan
ketidaknyamanan dan stress ketika perilaku ditunda atau dihentikan.
- Terjadinya
perilaku yang terus-menerus walaupun telah ada fakta yang jelas bahwa
perilaku mengarah kepada permasalahan.
Kecanduan internet adalah tingkah laku kompulsif, kurang
tertarik dengan aktivitas lain, merasa bahwa dunia maya di layar komputer lebih
menarik sehingga menghabiskan banyak waktu dalam menggunakan internet serta
meliputi symptom-symptom fisik dan mental ketika tingkah laku tersebut ditunda
atau dihentikan.
Kecanduan
internet atau yang biasa kita sebut dengan Internet Addiction Disorder (IAD).
Dan IAD yang sedang menjamur di kalangan masyarakat adalah GAME ON-LINE. “Ada
apa dengan game on-line??” Game on-line sebagai salah satu jenis hiburan
terbaru, yang menyediakan fitur-fitur terbaru yang jumlahnya sangat beragam.
Dan Semakin Murahnya koneksi Internet membuat game online semakin menjamur di
Indonesia terutama dikota-kota besar. Pengguna game online ini pun sudah
merambah di berbagai kalangan usia (4thn-60thn+), gender ( 70%pria dan
30%wanita), dan social ekonomi. Hal ini bisa dilihat jika kita mengunjungi
suatu Warnet maka bisa diketahui bahwa sebagian besar adalah pecandu game on-line.
Meskipun ada sisi positif dari game on-line, tetapi tanpa disadari banyak orang
game on-line lebih banyak memberikan pengaruh negative bagi para pecandunya.
Baik secara fisik maupun psikologi seseorang. Banyak orang berasumsi bahwa game
on-line hanyalah sebuah hiburan atau pengisi waktu senggang saja, padahal tanpa
disadari itu akan merusak melalui banyak sisi.
Jenis-jenis Internet Addiction
Berikut
ini adalah sub-sub tipe dari internet addiction menurut Kimberly S. Young, et.
al. (2006) :
a.
Cybersexual Addiction
Termasuk ke dalam cybersexual addiction antara lain adalah
individu yang secara kompulsif mengunjungi website-website khusus orang dewasa,
melihat hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas yang tersaji secara
eksplisit, dan terlibat dalam pengunduhan dan distribusi gambar-gambar dan
file-file khusus orang dewasa.
b.
Cyber-Relationship Addiction
Cyber-relationship addiction mengacu pada individu yang
senang mencari teman atau relasi secara online. Individu tersebut menjadi kecanduan
untuk ikut dalam layanan chat room dan seringkali menjadi terlalu-terlibat
dalam hubungan pertemanan online atau terikat dalam perselingkuhan virtual.
c.
Net compulsions
Yang termasuk dalam sub tipe net compulsions misalnya
perjudian online, belanja online, dan perdagangan online.
d.
Information Overload
Faktor-faktor
Etiologi
Etiologi adalah
membahas tentang penyebab, dan faktor-faktor etiologi adalah faktor-faktor
penyebab bagi pengguna internet yang kecanduan. Namun itu tidak terjadi secara
begitu saja, melainkan ada sebab-sebab yang menyertainya, karena suatu perilaku
kecanduan terjadi oleh periode waktu-waktu tertentu sebagai hasi
interaksisosial dan adanya perilaku menyimpang.
a.
Cognitive-Behavioral Model
Cognitive-Behavioral
adalah emosional, fisiologis, dan perilaku respon individu sebagai dimediasi
oleh persepsi mereka tentang pengalaman, yang dipengaruhi oleh keyakinan mereka
dengan cara karakteristik mereka berinteraksi dengan dunia, serta oleh pengalaman
sendiri.
Young
menyatakan kecanduan teknologi sebagai bagian dari kecanduan perilaku
seseorang. Kecanduan internet menampilkan komponen inti dari kecanduan
(kedudukan kentara, mood modifikasi, toleransi, penarikan, konflik dan kambuh).
Dari perspektif ini, si pecandu menganggap internet sebagai suatu hal yang
penting bagi hidupnya, dia juga merasa lebih relax saat berhubungan dengan
orang lain melalui dunia maya dan dihinggapi perasaan cemas berlebih saat internet offline. Menurut Davis si pecandu
mengalami depresi sehingga ia hanya bisa meluapkannya melalui penggunaan
internet yang berlebih, mengembangkan sikap toleransi pada internet karena dia
menggunakan internet untuk mencapai suatu kepuasan, mengalami penarikan diri
dari lingkungan sosial, mengalami penderitaan saat terjadinya konflik dengan
orang lain karena aktivitas, dan sering online juga adalah tanda-tanda dari
kecanduan. Model ini telah diterapkan pada orang yang mengalami gangguan
perilaku seksual, konsumsi makanan, dan perjudian via online.
Cognitive-behavioral
Model adalah suatu terapi yang digunakan oleh para psikolog terhadap si
pecandu. Terapi ini cukup efektif untuk menyembuhkan kasus kecanduan judi
online dan penyalah gunaan zat. Jadi, si pecandu dilatih untuk memantau pikiran
dan mengidentifikasikan afektif mereka. Pemicu situasi lalu dihubungkan dengan
perilaku mereka saat menggunakan internet. Mereka dilatih untuk mengontrol
keseringan online dan menghidupkan segala aktivitas saat offline dari internet.
Aktivitas kehidupan yang tidak melibatkan internet dapat mencegah kekambuhan
dan meningkatkan kualitas kehidupan offline mereka. Walau demikian memang tidak
bisa dipungkiri bahwa komputer dan internet kini tidak bisa terpisahkan dari
kegiatan sehari-hari manusia. Oleh karena itu harus ada kesepakatan dalam
mengontrol penggunaannya agar tidak sampai menimbulkan rasa kecanduan.
b.
Neuropsychological
Neuropsychology
adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur dan fungsi otak yang berkaitan
dengan suatu perilaku yang terjadi pada individu
Neuropsychology
ialah suatu kemunduran perilaku akibat adanya kerusakan otak. Dan
neuropsychological model ialah seorang individu akan diklasifikasikan sebagai
pecandu internet jika ia memenuhi dari 3 kondisi berikut, (1) ia akan merasa
akan lebih mudah mencapai aktualisasi diri secara online daripada di kehidupan
nyata, (2) merasakan pengalaman dysporia dan depresi setiap kali akses ke
internet yang rusak atau mengalami gangguan dan yang (3) ialah orang tersebut
akan mencoba secara diam-diam menggunakan internet dari anggota keluarga atau
sekitarnya.
Jadi
bisa kita telaah dari berbagai pengertian yang telah dijelaskan diatas. Inti
dari pembahasan kali ini ialah adanya dampak negatif dalam penggunaan internet
berdasarkan faktor etiologi atau faktor penyebab dengan neuropsychological
model. Dimana yang menjadi penyebab disini ialah karena sudah terbiasa
menggunakan internet untuk apapun / kebiasaan, sehingga si pengguna tidak bisa
lepas dari internet. Dan akhirnya mengakibatkan si pengguna mengalami perubahan
perilaku dari yang selalu berinteraksi dengan orang sekitar secara nyata
menjadi hanya mau berinteraksi dengan orang-orang di dunia maya. Atau menjadi
tidak peduli lagi dengan keadaan sekitar karena sudah terlalu asyik dengan
dunianya sendiri di dalam internet, apabila orang tersebut sudah mengalami
kecanduan internet yang sangat parah.
Contoh-contoh
akibat tersebut timbul tidaklah lain karena hanya asyik menggunakan internet
saja. Melainkan dari kebiasaannya tersebut akhirnya didalam otak / syarafnya
mengalami gangguan atau kerusakan. Dari kebiasaan tersebut, maka otak dan
syarafnya hanya dapat terfokus pada hal-hal internet saja. Tidak ada yang
hal-hal lain yang dapat dipikirkan oleh otaknya, jika orang tersebut
benar-benar mengalami kecanduan level atas.
Itulah
sekilas mengenai dampak negatif penggunaan internet berdasarkan faktor etiologi
dengan neuropsychological model. Sang pengguna bisa menjadi anti sosial (ansos)
karena sudah terlalu asyik dan nyaman dengan internetnya, menjadi tidak peduli
akan lingkungan sekitarnya yang nyata, ataupun menjadi pendiam / tertutup di
dunia nyata tapi aktif dan selalu bersuara di dunia maya. Dan masih banyak lagi
dampak-dampak lainnya yang tidak bisa dijelaskan satu per satu.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar